Jokowi: Saya Siap Jadi Capres dari PDI-P

Deklarasi Capres Seorang Gubernur DKI Penuh Kontroversi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan siap menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Dia mengaku sudah menerima mandat dari Megawati Soekarnoputri.

"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan," kata Jokowi saat melakukan blusukan di Rumah Pitung di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014).


"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi lagi, sekitar pukul 14.49 WIB.

Kemudian, Jokowi mencium bendera Merah Putih yang ada di belakangnya.
JAKARTA, KOMPAS.com — 

Mendengarkan deklarasi seorang gubernur ibukota negara menjadi calon presiden RI di Pemilu 2014 mendatang, maka hal ini menjawab banyak keraguan dan pertanyaan para politisi serta pengamat politik. Meski tak sedikit manuver politik yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri ini sebagai cara untuk mendongkrak elektabilitas kader PDIP yang menjadi calegnya, namun banyak pengamat yang mengakui ini sebagai langkah cerdik Mbak Megawati demi memenangkan partainya agar mendapatkan kemenangan yang mutlak di pemilu mendatang.

Sementara di lain pihak ada juga pihak pengamat politik dan masyarakat yang kecewa dengan pernyataan Jokowi untuk menjadi calon presiden, karena dia telah mengingkari sendiri pernyataannya yang tidak akan mencalonkan diri jadi presiden RI. Namun hal ini sudah dibantahnya dalam berbagai pernyataan dengan pihak media, bahwa dia tidak pernah mengingkari janjinya, karena pernyataannya yang dulu selengkapnya adalah, bahwa dia tidak pernah mau mencalonkan diri menjadi presiden RI tanpa seizin pimpinan partainya.

Ketelitian media mengabarkan pernyataan Jokowi tersebut memang sudah banyak dimengerti kalangan akademisi dan pengamat politik, namun sikap kuatir yang berlebihan dan manuver politik yang diambil lawan politik partai merah banteng bermoncong putih ini nampak jelas terlihat di tayangan televisi, terbaca di koran dan tabloid politik bahwa Jokowi bisa menjadi ancaman terbesar para capres partai besar lainnya.

Taruhlah, pernyataan Ruhut Sitompul, yang tidak jarang melecehkan Jokowi sebagai anak durhaka jika berani menyatakan diri untuk mencalonkan diri jadi presiden RI, sementara pimpinan partainya sendiri, Megawati SP belum mengeluarkan pernyataan apapun. Ini menunjukkan ketakutan yang luar biasa dari salah seorang juru bicara partai Demokrat.

Pemberitaan bernuansa politis memang harus disikapi dengan beragam cara, mulai dari cara paling bodoh hingga paling norak sekalipun. Maka wajar saja, pernyataan negatif seorang Ruhut Sitompul merupakan cara untuk mengalihkan ketakutan pandangan politik partainya menjadi sebuah ruang waktu peluang untuk lobi-lobi politik para kandidat calon presiden.

Apa yang menjadi kekuatiran sebagian politisi di level tinggi memang kini menjadi kenyataan, maka timbullah wacana baru yang mendadak populer dan dijadikan komoditi jual beli pengaruh politik para pemainnya. Di antaranya ada wacana bagaimana menjatuhkan atau mengalahkan Jokowi agar tidak menjadi calon presiden republik yang tengah belajar demokrasi ini.

Penulis : Sidik Rizal - Pengmata Sosial Politik Nasional
Ilustrasi : dari berbagai sumber
Editor : DR

Post a Comment

Previous Post Next Post