Bantuan Air Bersih untuk Warga PGP


Ketika musim hujan datang, beberapa kota di Indonesia seperti mendapatkan ironi. Betapa tidak, dalam masa dimana seluruh daerah di republik ini sedang dalam musim penghujan seharusnya warga kota Bekasi berkelimpahan air dari datangnya hujan yang tiada henti setiap harinya.

Justru banjir air malah membuat sebagian warga masyarakat jadi kekurangan air, terutama air bersih layak minum. Ironi ini bisa jadi pelajaran berharga, betapa alam telah memberikan banyak kepada kita, tapi justru kita sendiri yang tidak menghargainya dan malah merusaknya.


Banjir yang hakikatnya adalah kesalahan kolektif seluruh lapisan masyarakat dan itu merupakan buah yang didapat dari kelalaian kita menghargai eksistensi alam dengan merusak keseimbangannya berupa pembangunan yang tak memperhatikan dampak lingkungan juga kelestarian alam itu sendiri.

Kesulitan air bersih di saat musim kemarau pastilah sebuah hal yang biasa terjadi, namun kesulitan air bersih di saat musim hujan pastilah ada kesalahan tata kelola lingkungan yang demikian buruknya. Bukankah hujan merupakan sebuah rahmat buat kebanyakan manusia, namun mengapa di sebagian kota Bekasi, hujan dan banjir malah membuat sebagian warga masyarakatnya kekurangan air bersih? Bukankab ini sebuah ironi yang terkadang kita anggap sangat pedih?

Untung saja masih ada sebagian tokoh yang peduli dengan kebutuhan sebagian warga kota Bekasi di saat musibah banjir ini terjadi. Meskipun sedikit yang bisa diberikan, namun hal ini bisa mengobati dan mengurangi penderitaan warga yang sejatinya adalah tanggung jawab bersama, dan lebih tepatnya adalah kewenangan pemerintah kota Bekasi.

Jika pemkot Bekasi tidak bertindak sigap dan tanggap dengan masalah kebutuhan warga akan air bersih justru di saat musim penghujan, maka ini merupakan sebuah kelalaian yang sulit untuk dimaklumi apalagi dimaafkan. Mengapa masalah kebutuhan pokok warga yang seharusnya bisa dipenuhi oleh instansi pemdakot terkait dalam hal ini PDAM kota Bekasi, Tirta Bhagasasi, tapi malah jadi pekerjaan sosial seorang caleg seperti Agus Winanto.

Apakah kita harus miris dengan kelalaian pejabat pemdakot Bekasi, atau merasa lega dengan kesigapan seorang caleg dari PPP, Agus Winanto yang sepertinya tak pernah berhenti berbuat bagi warga masyarakat di lingkungan sekitarnya?

Penulis : Sidik Rizal, Pemerhati Masalah Lingkungan
Desain grafis animasi : Franaditya
Editor : DR

Post a Comment

Previous Post Next Post