Pembersihan Lumpur Sisa Banjir Lapangan Olahraga "Sinar Pondok Benda"

 Kemang IFI Graha,  RW 07 Kel. Jatirasa


Kepedulian pada prasarana olahraga warga sekaligus peduli lingkungan sehat dan bersih adalah bukti bahwa bagaimana seharusnya seorang tokoh berbuat bagi warga masyarakat di lingkungannya.


Ketika pemerintah tidak mampu bertindak secara cepat mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya di wilayah Kota Bekasi, maka warga masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah seperti beberapa kelurahan di kecamatan Bekasi Timur, beberapa kelurahan di kecamatan Jatiasih, dan juga kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Barat dan sebagian besar komplek perumahan di Medan Satria, dan daerah lainnya yang merasakan pedihnya penderitaan saat hujan lebat datang.

Permasalahan juga tidak selesai saat banjir surut, tapi malah lebih parah lagi setelah banjir yang memporakporandakan banyak perumahan warga, sisa lumpur seolah menegaskan betapa ujian bencana banjir tidak bisa langsung diatasi.

Seperti halnya kawasan kecamatan Jatiasih, kelurahan Jatirasa yang memiliki prasarana olahraga berupa lapangan olahraga "Sinar" di Pondok Benda, Kemang IFI Graha, setelah banjir melanda, lapangan yang dekat dengan kali tersebut penuh dengan sisa lumpur banjir yang lumayan tebal dan dalam. Jika hal ini tidak segera dibersihkan, sudah dapat dipastikan sisa banjir akan mengering dan tentunya lebih sulit dibersihkan.

Beruntungnya warga sekitar mempunyai seorang tokoh masyarakat, Agus Winanto yang begitu peduli dengan ketersediaan prasarana lapangan olahraga. Agus Winanto sendiri melakukannya bukan karena dia ingin mencalonkan diri menjadi anggota dewan saja, tapi lelaki sudah melakukannya jauh sebelum dia bergabung menjadi caleg PPP untuk DPRD Kota Bekasi.

Yang perlu diketahui oleh masyarakat luas sosok Agus Winanto adalah orang yang telah lama terjun lama di dunia politik, khususnya sebelum bergabung dengan PPP, Aguswi demikian akrab disapa, sudah bergabung dengan partainya Megawati Soekarnoputri. Namun semua kiprahnya di partai berlambang banteng hitam moncong putih itu, bukan sekadar penyokong ataupun donatur, tapi lebih dari itu.

Belajar dari pengalamannya itulah, Agus Winanto mempunyai kebiasaan untuk selalu berbuat sesuatu buat warga sekitar lingkungannya. Kepeduliannya kepada orang lain inilah yang membuatnya gampang sekali mendapatkan dukungan dan teman baru.

Lalu apa kaitannya antara pengalaman sang caleg PPP ini di dunia politik dengan kepeduliannya kepada lingkungan pemukiman warga? Nah di sinilah pokoknya, bagaimana seorang caleg seharusnya berbuat.

Ketika melihat kesusahan yang dialami oleh orang lain apalagi yang dialami kebanyakan warga, maka peduli tidak tinggal menjadi sebuah kepedulian semata, tapi harus diikuti dengan tindakan nyata dengan melakukan sesuatu hal yang bisa meringankan dan membantu mengurangi penderitaan orang lain yang tertimpa musibah dan hal inilah yang dilakukan oleh Agus Winanto. Sudah sepatutnya dia mampu meraih simpati warga dan pendukungnya.

Masalah nanti warga masyarakat yang sudah tahu tindakan positif dan kesalehan sosial yang dilakukan  oleh Agus Winanto pada waktunya tidak mendukung dirinya menjadi wakil rakyat, itu bukan urusannya lagi. Baginya berbuat kebaikan sosial tidaklah harus dibayar dengan memilih atau mencoblos surat suara pada namanya. Baginya semua pilihan dan dukungan setiap para pemilih adalah urusan mereka, dan Aguswi sudah pasrah terhadap hal tersebut.

Sidik Rizal - kandidat-kandidat.com



Post a Comment

Previous Post Next Post