Nostalgia Sate Kambing Pak Hardjono

Jakarta - Kalau menyantap satai kambing memang harus berlagak lupa-lupa ingat akan kadar kolesterol darah. Apalagi satai kambing yang satu ini. Potongan dagingnya besar berselingan dengan lemak yang sudah sedikit gosong. Dilumuri kecap manis plus disuap bersama irisan tomat dan bawang merah. Amboiii..lezat dahsyat!

Jika ada yang tanya 'Sate kambing mana yang paling enak?', pastilah nama warung sate kambing Djono Jogya bakal disebut. Warung sate ini memang sudah ada di kawasan Pejompongan sejak tahun 1980 an. Karena itu pula dengan rasa kangen berat akan sate kambing, Sabtu malam itu saya pun berusaha melacak kembali kelezatan sate kambing ini.

Ternyata tak banyak yang berubah, ada jajaran panggangan sate ada di depan rumah makan yang sederhana, tanpa AC ini. Terus terang kepulan asap yang wangi ini sering membuat rasa lapar jadi makin berat. Selain sate kambing, andalan rumah makan yang dirintis oleh almarhum pak Hardjono ini adalah sup kambing dan gule kambing.

Di salah satu lemari kaca  terdapat juga cobek besar tempat meracik karedok dan gado-gado. Ya, dua makanan berbasis sayuran ini juga banyak digemari pengunjung termasuk saya. Maka malam itu saya memesan gado-gado selain sate kambing, sate ayam, dan sup kambing.

Bicara soal sate kambing dengan embel-embel Jogya ini menunjukkan asal si pemilik. Karena di Jogya sate kambing tidaklah terlalu kondang. Sambil menunggu sate kambing dibakar, sayapun tak membiarkan mulut menganggur. Seporsi tahu Sumedang yang panas mengepulpun kami kunyah bersama cabai rawit segar! Gurih, lembut dan dengan kulit garing di luar menunjukkan kualitas tahu yang bagus!

Gado-gado dan sup kambing datang lebih cepat. Gado-gadonya tak jauh beda dengan tampilan gado-gado uleg umumnya. Sayuran yang terdiri dari kacang panjang, tauge, kol dan kangkung berlumuran bumbu kacang yang mlekoh dan tebal. Gurih manis pedas, paduan rasa yang segar di mulut. Ternyata enak juga malam-malam makan gado-gado!

Sup kambing yang disajikan dalam mangkuk sedang berkuah bening. Aroma wangi kaldu menebar, menusuk hidung. Kuahnya gurih, dengan rasa kaldu yang kuat. Sementara iga kambing yang mungil terasa sungguh empuk dan mudah dikunyah. Benar-benar dimasak dengan api kecil dan lama sehingga kaldunyapun memberi kepekatan rasa kaldu kambing yang kuat.

Rasa alami kaldu sup kambing ini sangat berjodoh dengan sate kambing yang garang. Potongan daging kambingnya cukup besar dengan selipan lemak muda yang cukup besar juga. Dagingnya empuk dan lemaknya langsung nyuuusss..saat digigit, gurih dengan aroma bakar yang kuat. Olesan sedikit kecap manis dan cocolan irisan tomat dan bawang merah menjadi pelengkap yang pas. Rasa gurihnya jadi tidak berbekas di rongga mulut!

Tampilan sate ayam tak jauh beda dengan sate kambing. Potongan dagingnya besar-besar dengan pelengkap sambal kacang. Sayang sekali potongan daging yang besar itu kurang ocok buat saya. Terasa terlalu tebal, kurang meresap bumbunya. Tidak seperti sate ayam Madura yang agak tipis, lebih gurih dan enak.

Puas rasanya sudah menebus kangen sate kambing pak Djono yang ternyata masih konsisten dengan empuk dan lembutnya daging kambing. Harga yang saya bayarpun sesuai dengan kelezatannya. Seporsi sate kambing (10 tusuk) Rp. 34.000,00, sate ayam Rp. 28.000,00 dan seporsi gado-gado Rp. 12.000,00.

Sate Djono Jogya
Jl Penjernihan I No 5B
Pejompongan
Jakarta Pusat
Telpon: (021)9346.1965 - (021)5701181.


Sumber: Odilia Winneke - detikFood
Anonymous

Post a Comment

Previous Post Next Post